Kamis, 22 Maret 2012

Tulisanku


Iri, Karena Status Orang Lain Banyak Yang Like?
Gak Usah Khawatir
Sekarang ini seiring dengan makin berkembangnya teknologi ke berbagai daerah maka makin bertambah pula orang yang menggunakan situs jejaring social baik itu kalangan anak-anak, remaja, bahkan orang tua pun ikut menggunakannya. Salah satu jejaring social yang sering digunakan adalah FACEBOOK.
Seperti yang umumnya diketahui bahwa dalam FACEBOOK ini ada istilah “status,like, dan komentar”. Nah, penulis di sini lebih tertuju pada “like status” teman. Dari hasil pengamatan, terkadang meski memilliki banyak teman (ribuan) dalam pertemanan mereka,tetapi yang ngelike status mereka terbilang sedikit. Justru yang memiliki teman hanya Ratusan justru lebih banyak teman yang ngelike  status mereka.
Nah, apa yah kira-kira yang menyebabkan demikian?
Di sini penulis akan memaparkan beberapa hal,
a.   Pertama,orang banyak yang ngelike statusnya karena status mereka memang tergolong menarik sehingga disukai oleh orang-orang yang membacanya.
b.   Kemudian orang-orang yang statusnya itu memiliki kenalan lebih banyak (di dunia nyata,bukan hanya berteman di dunia maya) sehingga orang-orang yang mengenalnya itu pun akan ngelike statusnya.
c.    Nah, yang ketiga ini yang menjadi hasil pengamatan penulis selama beberapa waktu (waktunya gak disebutkan). Banyak yang like status seseorang karena mereka minta kepada temannya untuk ngelike status mereka. Entah itu melalui via chat,sms, atau pun bilang langsung ke teman mereka.  Ini terbukti lebih banyak yang ngelike, daripada mereka yang tidak minta kepada teman-teman di dunia maya untuk ngelike status mereka.
Faktanya, mereka yang memiliki jumlah teman kurang dari 1000 bisa statusnya di like sampe puluhan dikarenakan umumnya mereka minta di like dibanding yang temannya jumlah lebih dari seribu dan tak minta dilike. Dari hasil pengamatan, jika seseorang membuat status tanpa minta di like,orang yang ngelike itu hampir tidak sampai 15 orang, tetapi berbeda dengan orang yang meminta statusnya di like di chatbox, orang yang like itu bisa sampai  50 tergantung berapa banyak yang dimintai.
Jadi, jangan heran jika melihat orang yang statusnya banyak yang like.
Jika anda tidak percaya dengan hasil penelitian saya,yah coba saja.

Good luck yahh…     !!!


By…………..
Rhara_Hajrah

Rabu, 14 Maret 2012

teknologi terhadap perilaku pegawai,budaya organisasi,dan birokrasi


MAKALAH
TEKNOLOGI TERHADAP PERILAKU PEGAWAI, BUDAYA ORGANISASI, DAN BIROKRASI



KATA PENGANTAR
Puji syukur kita senangtiasa panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena atas rahmat dan berkahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Meskipun sesuatu itu sulit tetapi akan terasa mudah jika dikerjakan dengan ikhlas dan bersama-sama.

Makalah ini dibuat agar kita lebih memahami tentang teknologi,perilaku pegawai,budaya organisasi,dan juga birokrasi. Karena kita pun tidak terlepas dari hal-hal tersebut.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena setiap manusia tidak luput dari kesalahan,tetapi dari kesalahan itu maka kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah.
Oleh karena itu kami mengharapkan kepada pembaca kritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini ke depannya.

Demikianlah sebagai pengantar dari penyusun dan mudah-mudahan makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Amin.

Makassar,   Oktober 2011



Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Sekarang ini teknologi telah berkembang sangat pesat dan telah merambah ke berbagai pelosok. Bahkan dunia kepegawaian pun telah tersentuh oleh teknologi.
Sebagaimana Pegawai adalah orang atau manusia yang secara sah bekerja pada suatu organisasi tertentu ( perusahaan atau pemerintah).

Di samping itu Antara budaya organisasi dan teknologi memiliki hubungan lintas balik. Budaya organisasi mengarahkan ke teknologi, sebaliknya teknologi juga mempengaruhi budaya organisasi. Teknologi mempengaruhi perwujudan budaya organisasi. Misalnya kecepat-tanggapan pegawai terhadap permintaan konsumen dapat diwujudkan dengan penggunaan teknologi sehingga pelayanan lebih cepat,lebih efisien, dan lebih efektif.

Kemudian hampir dalam kehidupan kita tidak pernah terlepas dari kehidupan birokrasi. Nah, sebagaimana yang telah diketahui bahwa birokrasi adalah suatu tatanan dan struktur organisasi sehingga organisasi dapat berjalan rasional,sistematik,terprediksikan melalui pembentukan hirarki wewenang,pembagian kerja,mekanisme,koordinasi atau peraturan dan prosedur dengan harapan terjadinya efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan organisasi.

2.      Rumusan Masalah
1.      Jelaskan defenisi perilaku pegawai !
2.      Jelaskan hubungan teknologi dengan perilaku pegawai !
3.      Jelaskan mengenai budaya organisasi !
4.      Jelaskan hubungan antara teknologi dan budaya organisasi !
5.      Jelaskan apa yang dimaksud birokrasi !
3.      Tujuan penulisan
·         Agar kita mengetahui apa yang dimaksud perilaku pegawai.
·         Agar kita mengetahui bagaimana hubungan teknologi dengan perilaku pegawai.
·         Agar kita lebih megetahui apa sebenarnya budaya organisasi itu.
·         Agar kita mengetahui hubungan antara teknologi dan budaya organisasi.
·         Agar kita mengetahui apa itu birokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perilaku Pegawai
Thoha’ ( dalam Akadun,2009:80) mengemukakan, “perilaku adalah suatu fungsi dan interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya”. Pegawai adalah orang atau manusia yang secara sah bekerja pada suatu organisasi tertentu ( perusahaan atau pemerintah). Dalam Undang-Undang no.43 Tahun 1999 tentang Pokok –Pokok Kepegawaian disebutkan bahwa pegawai negeri adalah setiap warga Negara RI yang memenuhi syarat yang ditentukan,diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian perilaku pegawai adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang yag secara sah bekerja pada suatu organisasi tertentu dengan lingkungannya.

Perilaku pegawai pada dasarnya merupakan perilaku kelompok. Hal ini disebabkan bagaimanapun juga perilaku pegawai tersebut dilakukan dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan,pemerintah). Implikasinya, perilaku pegawai dibimbing oleh aturan main(prosedur dan mekanisme kerja) yang ditentukan organisasi. Kegiatan bersama yang saling berinteraksi,saling mempengaruhi,dan saling bergantung antar pegawai untuk mengasilkan prestasi yang positif,seperti diungkapkan oleh Rivai(dalam Akadun, 2009:80),”perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan daling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri”.

Menurut Rivai (dalam Akadun,2009:81) “dasar-dasar perilaku kelompok dibentuk oleh dasar-dasar perilaku individu, yaitu karakterisrik biografis, kemampuan determinan kepribadian, dan pembelajaran”.

Teknologi dalam pengertian fisik,mekanisme kerja, dan pengetahuan berpengaruh kepada perilaku pegawai. Pengaruh teknologi terhadap perilaku pegawai dalam organisasi dalam banyak cara, yaitu :
a.       Teknologi merupakan alat utama meminimumkan kerja manusia,meningkatkan produktivitas, dan mencapai hidup yang lebih bermutu.
b.      Teknologi menentukan tugas-tugas yang dibutuhkan dan tingkat spesialisasi pegawai.
c.       Teknologi menentukan besar dan komposisi kelompok kerja langsung serta luasnya kontak dengan para pegawai lain maupun dengan atasan.
d.      Teknologi menentukan jangkauan mobilitas fisik pegawai.
e.       Teknologi mempengaruhi berbagai peranan dan posisi status pegawai dalam organisasi.
f.       Teknologi menentukan desain khusus tugas masing-masing pegawai-ragam aktivitas,jumlah kebijakan, dan otonomi tipe interaksi dengan orang lain.
g.      Teknologi (terutama dalam operasi produk missal) memerlukan ketelitian dan efisiensi waktu.
h.      Teknologi mempengaruhi motivasi kerja dan motif berprestasi pegawai.
i.        Teknologi mempengaruhi daya adaptabilitas pegawai terutama dalam hal kompetensi.
j.        Teknologi mempengaruhi system manajerial,terutama menjadi katalisator adaptasi pegawai terhadap perkembangan teknologi.
k.      Teknologi mempengaruhi fungsi dan peran supervisor.
l.        Teknologi (computer ) berperan besar dalam mencapai efektivitas dan efisiensi pekerjaan pegawai. Karena itu,teknologi (computer) sebenarnya menuntut pola sikap dan pola tindak juga harus efektif dan efisien.
Teknologi menentukan sikap menajerial apakah mekanistik atau organik.

Di samping mendorong perilaku positif pegawai, teknologi juga dapat dianggap mengendalikan manusia sehingga teknologi seringkali menjadikan manusia sebagai objek atau mesin. Dengan semakin terdidik dan terlatihnya para pegawai, organisasi tidak perlu lagi mengandalkan teknologi yang sesuai dengan para pekerja tak terampil. Sebaliknya, level keterampilan yang tersedia akan mempengaruhi seleksi teknologi yang sesuai.

Teknologi tidak hanya berpengaruh besar terhadap staf dan personalia fungsional saja,tetapi juga terhadap manajer menengah dan bawah. Peranan para supervisor telah berubah; mereka dibutuhkan untuk memadukan aktivitas-aktivitas pada spectrum yang lebih luas. Mereka seringkali menjadi penengah antara kebutuhan system teknik  dengan kebutuhan system psikososial. Kebutuhan pengawasan ,baik dilihat dari sudut keterampilan teknis maupun hubungan masyarakat, sngat meningkat sebagai akibat dari perubahan teknologi.  

Computer berpengaruh besar di kantor dan di pabrik. Dalam banyak perusahaan dan organisasi,daftar gaji,record pegawai,dan system arsip internal lainnya telah dikomputerisasi.
Industry computer membutuhkan perubahan sikap dan perilaku orang-orang yang terlibat. Denga ditiadakannya atau didesainnya kembali pekerjaan,dan berkembangnya hubungan-hubungan baru,maka orang-orang haruslah menyesuaikan dirinya. Walaupun kebanyakan perubahan yang ditimbulkan computer itu adalah bermanfaat bagi para pekerja administrasi dan produksi.
B.     Budaya Organisasi
Antara budaya organisasi dan teknologi memiliki hubungan lintas balik. Budaya organisasi mengarahkan ke teknologi, sebaliknya teknologi juga mempengaruhi budaya organisasi.

Banyak ahli merumuskan dan mendifenisikan budaya organisasi. Organisasi menggambarkan aneka ragam pengertian dan defenisi budaya organisasi. Beberapa pendapat ahli yaitu :
1.      Luthan (1989:68) mengemukakan budaya organisasi sebagai berikut :
Organizational culture is a patternof basic assumptions that arethaught to now personnel as the correct way to perceive,think,and act on a day-to-day basis.
Some of the important characteristics of organizational culture include observed behavioural regularities, norms,dominan values,philosophy,rules,and organizational climate.
2.      Schein (1992:12) menyatakan :
The culture of a group can now be defined as ,” A pattern of shared basic assumption that group learned as to solved. Its problem of external adaptation an internal intergration, that has worked well enough to be thaught to new members as the correct way to perceive ,think, and feet in relation to those problems.
3.      Schermerthorn dan Hunt (1991:340) mengemukakan, “organizational culture is a system of shared bellets and values that develops within an organization and guides the of it members”.
4.      Robbins (1996:269) mengemukakan bahwa budaya organisasi mengacu ke suatu system makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan orgaisasi-organisasi itu dari organisasi-organisasi lain. Adapun karakteristik organisasi menurut Robbins adalah :
a.       Inovasi dan pengambilan resiko.
b.      Perbaikan ke rincian.
c.       Orientasi hasil.
d.      Orientasi orang.
e.       Keagresifan.
f.       Kemantapan.
5.      Kotter (1997), kultur mengacu pada norma perilaku dan nilai-nilai yang diyakini bersama di antara sekelompok orang. Norma-norma perilaku kelompok seperti : para pegawai yang cepat tanggap terhadap permintaan konsumen, para pejabat melibatkan pegawai tingkat bawah dalam pembuatan  keputusan,para pejabat bekerja paling tidak satu jam melebihi jam kerja resmi setiap hari kerja.
Nilai-nilai yang diyakini bersama misalnya : para pejabat peduli terhadap konsumen, para pejabat lebih menyukai pinjaman jangka panjang, para pegawai lebih memperhatikan kualitas daripada kuantitas.

Karena itu budaya organisasi pada dasarnya adalah pola pikir,kepercayaan,perasaan, nilai yang dimiliki bersama oleh semua anggota organisasi dalam rangka mengadaptasikan diri dengan lingkungan eksternal,dan mengintegrasikan diri dengan organisasi internal untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk mengadaptasi dengan lingkungan eksternal dan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup organisasi, Schein (1992:52) menyatakan suatu organisasi memiliki aturan kerja secara berbarengan dengan memperhatikan :
1.      Misi dan strategi, untuk mendapatkan pemahaman bersama tentang misi utama, tugas utama, dan fungsi-fungsimanifest dan latin;
2.      Tujuan-tujuan(goals) mengembangkan konsensus pada tujuan-tujuan;
3.      Maksud(means)mengembagkan consensus pada maksud yang digunakan untuk mencapai tujuan,seperti struktur organisasi,pembagian kerja, system reward,dan system otoritas;
4.      Pengukuran (measurements), mengembangkan consensus pada criteria untuk digunakan dalam mengukur tingkat evektifitas kelomok dalam mencapai tujuan organisasi seperti system control dan system informasi;
5.      Koreksi(correction), mengembangkan consensus untuk melakukan remedial atau perbaikan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan untuk integrasi dengan lingkungan internal, Schein mengemukakan hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
1.      Membuat bahasa umum dan kategori-kategori konseptual;
2.      Merumuskan batas-batas dan criteria kelompok untuk inclusion dan exlusion;
3.      Mendistribusikan power dan status;
4.      Mengembangkan norma-norma intimacy dan love;
5.      Merumuskan dan mengalokasikan reward dan punishment; dan
6.      Menjelaskan the unexplainable-ideology and religion.

Teknologi mempengaruhi perwujudan budaya organisasi. Misalnya kecepat-tanggapan pegawai terhadap permintaan konsumen dapat diwujudkan dengan penggunaan teknologi sehingga pelayanan lebih cepat,lebih efisien, dan lebih efektif.
C.     Birokrasi
Dari sudut pandang administrasi Negara, tugas utama pemerintah adalah memformulasi dan mengimplementasikan kebijakan.
Dari tugas pemerintah tersebut, dapat dideskripsikan fungsi-fungsi pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan pengaturan, sebagai pemberi pelayanan, dan sebagai pemberdaya komponen Negara-negara lainnya( masyarakat dan pihak swasta).
Sebagai variabel penting untuk keberhasilan tugas dan fungsi pemerintah mengimplementasikan kebijakan,struktur birokrasi sangat penting untuk dikaji dan dipahami. Struktur birokrasi merupakan salah satuvarian dan benruk organisasi yang biasanya ditunjukkan kepada organisasi pemerintah.

Lantas apa yang dimaksud birokrasi?
Istilah birokrasi sering menyebabkan kesalahpahaman umum. Namun menurut Turner dan Hulme (1997:83-84) setidaknya ada empat hal yang melekat pada birokrasi, yaitu : rule by the bureau,professional administration,public administration, dan negative characteristics. Rule by the bureau merupakan istilah yang menunjukkan sebuah system yang mana jabatan kementrian diisi oleh pegawai karir dan biasanya turun temurun pada jaman kerajaan. Pada Negara-negara dunia ketiga sekarang ini, pengrtian ini dapat dirujukkan pada dictator militer, Negara otoriter satu partai dan neo-patrimonolisme.

Professional Administration menggunakan pendekatan sosiologi yang melihat birokrasi sebagai sebuah tipe organisasi tertentu.

Robbins (1990:30) mengungkapkan bahwa tujuan utama pembentukan struktur birokrasi sendiri adalah agar suatu orgaisasi dapat berjalan secara rasional,sistematis, dan dapat diramalkan (terstandarisasi) sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi.

Melihat dari struktur social organisasi, Hatch (1997:164-176) meringkas konsepsi tentang cirri pokok birokrasi Weber menjadi tiga, yaitu :hierarchy of authority (hirarki wewenang), devision of labor (pembagian kerja), dan coordination mechanisms (mekanisme koordinasi) atau rules and procedures (peraturan dan prosedur).

Didasarkan dari berbagi pengertian birokrasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa birokrasi adalah suatu tatanan dan struktur organisasi sehingga organisasi dapat berjalan rasional,sistematik,terprediksikan melalui pembentukan hirarki wewenang,pembagian kerja,mekanisme,koordinasi atau peraturan dan prosedur dengan harapan terjadinya efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan organisasi.






BAB III


PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpulannya adalah sebagai berikut :
Ø  Perilaku pegawai pada dasarnya adalah perilaku kelompok.
Ø  Budaya organisasi pada dasarnya adalah pola pikir ,kepercayaan, perasaan,nilai yang dimiliki bersama oleh semua anggota organisasi dalam rangka mengadaptasikan diri dengan lingkungan eksternal dan lingkungan internal untuk mencapai tujuan organisasi.
Ø  Dari berbagai pengertian atau defenisi birokrasi,disimpulkan bahwa birokrasi adalah suatu tatanan dan struktur organisasi sehingga organisasi dapat berjalan rasional,sistematik, terprediksikan melalui pembentukan hierarki wewenang,pembagian kerja,mekanisme, koordinasi dan prosedur dengan harapan terjadinya efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan organisasia atau lembaga.
B.     Saran
Adapun sarannya adalah:
v  Penyusun baiknya menggunakan berbagai sumber dalam penyusunan makalah ini.
v  Penyusun baiknya memperbanyak lagi referensi tentang materi yang dibawakan(akan dipersentasikan).



 DAFTAR PUSTAKA

Tambe,Nippi,M.Pd. dan Syam,Agus,Spd..2010.Teknologi Administrasi.
Pemerintah republic Indonesia,Undang-Undang nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian.